Assalamualaikum W. W.
Salam sejahtera bagi kita semua
Sebagai manusia yang cukup keren, kali ini aku bakalan update tentang impresi perbedaan antara hidup di Yogyakarta, kotanya budayawan, dengan Malang, kotanya Arema-ers (atau bahasa kerennya Aremania).
Perlu diketahui bersama bahwa dua kota ini betul-betul memiliki perbedaan yang sangat mencolok dari budaya asli di masing-masingnya. Yang arek Malang terkenal lugasnya dan lebih cepet saat ngomong *halah*, sedangkan wong Jogja dasarnya halus, lembut, cool *mungkin* Di sisi ini, wong Jogja lebih cocok sebagai sales atau penjual di toko-toko ataupun pekerjaan yang membutuhkan kehalusan di dalamnya macam operator gitu, heheh. Arek Malang mungkin cocok sebagai mandor ataupun komandan upacara yang hobinya teriak-teriak gitu deh. Tapi kayaknya ini pendapat yang super ngawur deh, Prov. Oke, lewatkan saja :p
Biaya hidup di kedua kota menutur Prov tidak jauh berbeda, alias berbeda tipis. Menurut kakak kelas sih mahalan Malang, tapi kayaknya itu terlebih kepada gaya hidup dia di Malang yang agak glamour. Menurut ane sih murahan di Malang dikit, walaupun itu sangat tipis sekali. Ya bisa dibilang kadang murah Malang, kadang murah Jogja. Murahan pake banget sih di Magelang, ciyusss. Mahalan pake banget di Jakarte, ya taulah, lo-gue gtu looh.
Oke, ada kata tapinya nih. Tadi ane sebutin bahwa di Malang itu Rocker *anggap saja begitu* dan di Jogja itu Jazzy *anggap saja lah ya* namun ternyata ada yang agak membingungkan nih. Apakah itu? Ternyata ini adalah masalah pelajarnya. Ada apa dengan pelajarnya? Yup, disini lebih dikhususkan lagi dengan geng pelajarnya. Lihatlah di Jogja, coret-coretan nama geng sekolah2 ada banyak kali, belum lagi volume tawuran dan tragedi lainnya. Padahal di Jogja, kan nganu?? Yang lebih mengherankan, ternyata di Malang parah. Bercanda. Di Malang yang katanya isinya Rocker, eh malah bersih dari coretan para gangster (IMHO loh). Tapi sepertinya emang begitu yah. Cukup membingungkan, haha.
Gimana menutur panjenengan sedoyo, mas mbak broh?
Wassalamualaikum W. W.
Cukup sekian dan terima kasih
Jangan lupa bahagia
Follow
Twitter : @provfikra
Instagram :@provfikra
Salam sejahtera bagi kita semua
 |
| Dulu pas sama2 hujan abu Kelud (dok. pribadi) |
Sebagai manusia yang cukup keren, kali ini aku bakalan update tentang impresi perbedaan antara hidup di Yogyakarta, kotanya budayawan, dengan Malang, kotanya Arema-ers (atau bahasa kerennya Aremania).
Perlu diketahui bersama bahwa dua kota ini betul-betul memiliki perbedaan yang sangat mencolok dari budaya asli di masing-masingnya. Yang arek Malang terkenal lugasnya dan lebih cepet saat ngomong *halah*, sedangkan wong Jogja dasarnya halus, lembut, cool *mungkin* Di sisi ini, wong Jogja lebih cocok sebagai sales atau penjual di toko-toko ataupun pekerjaan yang membutuhkan kehalusan di dalamnya macam operator gitu, heheh. Arek Malang mungkin cocok sebagai mandor ataupun komandan upacara yang hobinya teriak-teriak gitu deh. Tapi kayaknya ini pendapat yang super ngawur deh, Prov. Oke, lewatkan saja :p
Biaya hidup di kedua kota menutur Prov tidak jauh berbeda, alias berbeda tipis. Menurut kakak kelas sih mahalan Malang, tapi kayaknya itu terlebih kepada gaya hidup dia di Malang yang agak glamour. Menurut ane sih murahan di Malang dikit, walaupun itu sangat tipis sekali. Ya bisa dibilang kadang murah Malang, kadang murah Jogja. Murahan pake banget sih di Magelang, ciyusss. Mahalan pake banget di Jakarte, ya taulah, lo-gue gtu looh.
Oke, ada kata tapinya nih. Tadi ane sebutin bahwa di Malang itu Rocker *anggap saja begitu* dan di Jogja itu Jazzy *anggap saja lah ya* namun ternyata ada yang agak membingungkan nih. Apakah itu? Ternyata ini adalah masalah pelajarnya. Ada apa dengan pelajarnya? Yup, disini lebih dikhususkan lagi dengan geng pelajarnya. Lihatlah di Jogja, coret-coretan nama geng sekolah2 ada banyak kali, belum lagi volume tawuran dan tragedi lainnya. Padahal di Jogja, kan nganu?? Yang lebih mengherankan, ternyata di Malang parah. Bercanda. Di Malang yang katanya isinya Rocker, eh malah bersih dari coretan para gangster (IMHO loh). Tapi sepertinya emang begitu yah. Cukup membingungkan, haha.
Gimana menutur panjenengan sedoyo, mas mbak broh?
Wassalamualaikum W. W.
Cukup sekian dan terima kasih
Jangan lupa bahagia
Follow
Twitter : @provfikra
Instagram :
Tanya prov, jafi menurut prov nyaman tinggal di malang atau di jogja?
ReplyDeleteEnak di Jogja lah, wahaha. Eaa
Delete